Telepon Genggam Vs Kesehatan

Oleh : Ester Lince Napitupulu

Penggunaan telepon genggam di dunia terus meluas. Menurut International Telecommunication Union, pemakai telepon genggam tahun ini diperkirakan mencapai lima miliar. Manusia semakin sulit lepas dari genggaman telepon genggam di kesehariannya.

Kenyataan ini memicu kekhawatiran akan dampak jangka panjang radiasi akibat penggunaan telepon genggam terhadap kesehatan. Dugaan dampak radiasi telepon genggam terhadap kesehatan ini dimunculkan banyak peneliti dari sejumlah negara. Penelitian yang luas dilakukan menyebutkan, penyakit yang diduga berkaitan dengan penggunaan telepon genggam antara lain kanker, terutama kanker otak, serta penyakit yang berhubungan dengan saraf, tumor mata, hingga alzheimer.

Namun, penelitian seputar dampak penggunaan telepon genggam terhadap kesehatan, terutama peningkatan angka kejadian kanker, masih pro-kontra. Kesimpulan akan dampak radiasi gelombang mikro dari telepon genggam itu dinilai sumir karena teknologi telepon genggam ke depan masih terus berkembang.

Studi lainnya adalah kaitan antara penggunaan telepon genggam dan peningkatan kasus kecelakaan bermotor. Penggunaan telepon genggam saat menyetir dapat mengganggu konsentrasi yang mengakibatkan mudahnya terjadi kecelakaan yang merenggut jiwa.

Penelitian itu kemudian didukung dengan pelarangan penggunaan telepon genggam di jalan raya. Di Indonesia, pelarangan juga sudah diberlakukan meskipun pada kenyataannya tanpa pengawasan yang ketat.

Tetapi dalam kaitan kesehatan, seperti tumor otak, kanker kulit, atau penyakit-penyakit yang berkaitan dengan saraf masih belum ada titik temu meskipun dampak kesehatan itu dilihat dari penggunaan telepon genggam yang memperhitungkan lamanya seseorang menggunakan telepon genggam.

Di tengah upaya untuk memecahkan misteri dampak penggunaan telepon genggam dengan kesehatan jangka panjang, peneliti Inggris meluncurkan program penelitian terbesar di dunia pada akhir April lalu. Penelitian yang memakan waktu 20-30 tahun ke depan itu diyakini bisa jadi studi yang semakin obyektif untuk menganalisis dampak penggunaan telepon genggam pada kesehatan penggunanya akibat radiasi.

Studi terbesar di dunia tentang keamanan penggunaan telepon genggam itu bakal merekrut 250.000 pengguna telepon genggam di lima negara di Eropa. Pengguna yang diteliti dari Inggris, Finlandia, Denmark, Swedia, dan Belanda.

Prof Lawrie Challis, anggota peneliti, mengatakan, studi ini penting. ”Kami belum bisa mengatakan dengan pasti bahwa telepon genggam memicu kanker. Bukti-bukti yang ada belum kuat,” kata Challis.

Dalam silang pendapat di antara ilmuwan tersebut, dari sekarang perlu diambil langkah untuk memonitor pengaruh telepon genggam pada kesehatan. Hasilnya akan dinilai obyektif karena pengguna yang dipantau jumlahnya besar dan diamati dalam jangka waktu lama.

Mireille Toledano dari Imperial College London menjelaskan, studi ini bukan cuma diarahkan untuk kanker otak. Sebab, penggunaan telepon genggam amat beragam termasuk berselancar di situs internet, yang berarti telepon tidak selalu di kepala.

Yang akan dilihat juga adalah kaitannya pada masalah kesehatan yang lebih luas, termasuk bentuk lain dari kanker, seperti kanker kulit, dan penyakit otak lainnya, seperti penyakit neurodegenerative.

Dalam kaitan penelitian ini, yang dimasalahkan adalah biasanya tergantung pada berapa banyak penggunaan telepon genggam. Penggunaan telepon genggam akan dicatat detail.

Peneliti juga akan memonitor WIFI, telepon tanpa kabel dan penggunaan monitor bayi oleh peserta sebaik dengan penggunaan teknologi yang bergerak, untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang terpaan pada semua radiasi tipe elektromagnetik.

Beberapa penelitian

Sejumlah penelitian yang berlangsung antara lain tentang pengaruh penggunaan telepon genggam pada tumor otak, yang dilakukan selama empat tahun oleh Universitas Leeds, Nottingham, dan Universitas Manchester and Institute of Cancer Research, London. Tahun 2006, peneliti Inggris mengatakan, tidak ada kaitan antara penggunaan telepon genggam dan meningkatnya angka kejadian tumor otak glioma yang biasa terjadi di otak atau tulang belakang.

Andreas Stang dari Martin Luther University of Halle Wittenberg di Jerman dan koleganya melakukan percobaan menguji hubungan antara penggunaan telepon genggam dan risiko uveal melanoma pada 459 pasien dan 1.194 pengontrol.

Mereka dikelompokkan menurut jumlah penggunaan waktu menelepon, tidak pernah menggunakan, pengguna sporadis, dan pengguna reguler. Tidak ada data signifikan antara penggunaan telepon sampai 10 tahun. ”Kami mengamati tidak ada peningkatan angka kejadian uveal melanoma di antara pengguna telepon genggam atau peralatan radio di Jerman, di mana teknologi telepon digital dikenalkan awal 1990-an,” katanya.

Peneliti lain menemukan ada banyak anak muda yang mengeluhkan sakit di ibu jari, leher, dan tangan saat mengetik pesan layanan pesan singkat (SMS). Studi itu dilakukan Sahlgrenska Academy, University of Gothenburg, Swedia. Untuk mengatasi, perlu dilihat penyebabnya seberapa sering pengguna memakai keypad telepon yang kecil. Juga perlu diperhatikan postur tubuh dan jangan mengetik dengan satu ibu jari.

Bagi mereka yang gemar ber-SMS dalam waktu lama, disarankan jangan duduk dengan posisi sama dalam waktu lama. Perlu juga meregangkan jemari dan menggunakan dua ibu jari.

Memang belum ditemukan bukti kuat pengaruh kesehatan pada pengguna telepon genggam anak-anak dan orang dewasa. Para ahli menyarankan penggunaan telepon genggam untuk anak-anak mesti dibatasi. Anak-anak dalam pandangan sejumlah peneliti mudah diserang radiasi microwave karena saraf-saraf mereka masih berkembang, sementara tengkorak mereka masih tipis dibandingkan dengan orang dewasa.

Radiasi yang ditransmisikan telepon genggam bukan radiasi sinar-X, tetapi radiasi microwave. Sebagian ilmuwan khawatir akibat radiasi itu bisa menghancurkan sel-sel otak karena telepon dipakai dekat ke kepala.

Dari studi oleh Pusat Studi Pendidikan Universitas Sheffield Hallam, Inggris, ditemukan 90 persen anak di bawah usia 16 tahun memiliki telepon genggam pribadi dan satu dari 10 menghabiskan waktu lebih dari 45 menit memakainya. Penggunaan SMS di kalangan anak-anak juga tinggi.

Dalam situasi tak pasti disarankan setiap orang berupaya meminimalkan terpaan radiasi dari telepon genggam.

Penggunaan telepon genggam sebisa mungkin jangan sampai membuat ketergantungan yang berlebihan karena bisa memicu stres yang suatu saat juga bisa juga memicu kanker. Disarankan penggunaan hands free saat bercakap-cakap guna meminimalkan radiasi ke otak.
Read More..

Sri Mulyani Jadi direktor pelaksana bank dunia

VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membenarkan penunjukan dirinya sebagai managing director Bank Dunia.

"Berita itu benar dan saat ini saya masih akan terus bergantung kepada keputusan Presiden," kata Sri Mulyani di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu 5 Mei 2010.Sri Mulyani mengatakan, untuk sementara, dirinya akan tetap menjalankan tugas dan pekerjaannya di Kementerian Keuangan. Dia berharap dapat menjalankan tugas dengan baik selama masa transisi pada pekan-pekan ini.

"Jadi, nanti tunggu pengumuman dari Bapak Presiden," ujar dia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dipilih menjadi penasihat top bagi Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick.

Sri Mulyani mulai 1 Juni 2010 akan menjadi salah satu dari tiga direktur pelaksana, jabatan tertinggi di bawah Zoellick. Dia dianggap akan membawa keterampilan dan pengalaman yang unik bagi Bank Dunia.

"Posisinya akan menguntungkan karena berasal dari negara dengan pendapatan menengah dan masih menghadapi tantangan yang signifikan dari kemiskinan," kata Zoellick dalam sebuah pernyataan e-mail seperti ditulis Bloomberg, Selasa 4 Mei 2010.

Bila tidak ada rintangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mulai 1 Juni mendatang hijrah ke Washington DC, Amerika Serikat (AS), dengan posisi baru: Direktur Pelaksana Bank Dunia. Untuk posisi itu, Sri Mulyani bisa jadi menerima gaji tahunan lebih dari US$347.000 (atau sekitar lebih dari Rp 3 miliar) atau sekitar Rp 250 juta per bulan. Itu belum termasuk tunjangan pensiun dan tunjangan-tunjangan lain.

Demikian menurut perhitungan VIVAnews berdasarkan struktur gaji para pejabat tinggi Bank Dunia, yang dimuat dalam laman resmi World Bank. Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick, Selasa 4 Mei 2010, mengungkapkan bahwa Sri Mulyani akan menggantikan Juan Jose Daboub untuk menduduki salah satu dari tiga kursi direktur pelaksana.

Menurut laporan tahunan Bank Dunia 2009, gaji bersih yang diterima oleh dua direktur pelaksana sebesar US$347.050 (sekitar Rp 3,14 miliar) per tahun. Gaji itu sedikit lebih kecil dari direktur pelaksana lainnya yang lebih senior, yaitu sebesar US$351,740

Itu belum termasuk tunjangan pensiun sebesar US$52.752 dan tunjangan lain-lain sebesar US$76.698. Gaji dan tunjangan yang diterima para petinggi Bank Dunia bisa saja diperbarui tergantung situasi dan performa kinerja yang bersangkutan.

Oleh Zoellick, Sri Mulyani dipandang sebagai pejabat yang menunjukkan prestasi yang luar biasa. "Dia telah menjadi Menteri Keuangan yang luar biasa dengan pengetahuannya yang mendalam atas isu-isu pembangunan dan peran Grup Bank Dunia," kata Zoellick.

"Sebagai anggota Tim Senior, dia akan memainkan peran penting dalam membawa Bank Dunia," lanjut Zoellick. Apakah ini berarti gaji yang bakal diterima Sri Mulyani lebih besar dari pendahulunya, kita tunggu saja. (hs)
Read More..

Jepang Akan Kirim Robot Maido-kun ke Bulan

VIVAnews - Amerika Serikat jadi negara pertama yang mengirimkan astronot ke Bulan. Kini giliran Jepang ingin mengukir sejarah, negara matahari terbit itu akan mengirim robot humanoid pertama ke Bulan pada 2015.

Saat ini sekelompok insinyur Jepang dari Astro-Technology SOHLA yang berbasis di Osaka, sedang membuat robot dua kaki yang didesain bisa berjalan di permukaan Bulan laiknya manusia.

Tak hanya itu, robot yang diberi nama Maido-kun nantinya akan mengemban tugas istimewa, dia akan menggambar bendera Jepang di permukaan Bulan.

"Kami memutuskan mengirim robot yang berbentuk manusia, karena ini lebih mengagumkan dan menggairahkan bagi kami," kata kepala proyek, Hido Sugimoto kepada Daily Yoimuri, seperti dimuat laman Space.com, Selasa 4 Mei 2010."Kami akan membuat robot yang menarik, yang bisa membawa impian kita ke alam semesta."

Tahun lalu, Astro Technology SOHLA berhasil membangun satelit yang dinamai Maido Ichigo. Nama robot, Maido-kun dipilih sebagai penghormatan atas satelit tersebut.

Robot Maido-kun diperkirakan akan memakan dana sekitar 1 triliun yen atau sekitar US$ 10,6 juta.

Pemerintah Jepang dan Badan Antariksa Jepang, JAXA saat ini sedang mempersiapkan pengiriman robot peneliti ke Bulan pada 2015, Astro-Technology SOHLA berharap robotnya bisa ikut ke Bulan.

Sebelumnya JAXA menentang pengiriman robot dua kaki ke Bulan, namun belakangan rencana itu berubah. Para ahli berpendapat robot beroda lebih sesuai dengan permukaan bulan yang berpasir. Robot dengan dua kaki diperkirakan tidak akan stabil berdiri.

Menurut Roger La-Brooy dari Royal Melbourne Institute of Technology Australia, merancang sebuah robot yang berjalan seimbang di atas dua kaki akan menjadi tantangan besar.

"Manusia saja relatif tak stabil, ketika merancang robot untuk menapak di dataran yang tak terduga, saya rasa tiga kaki lebih baik daripada dua," kata dia, seperti dimuat laman News Scientist.

Jika sampai jatuh, robot dua kaki akan sulit bangun.

****

Tak hanya Jepang yang akan menugaskan robot astronotnya. Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, juga akan mendapatkan awak baru di luar angkasa. Berupa robot yang menyerupai manusia.

Robot ini akan dikirim ke luar angkasa tahun ini. Astronot robot bernama Robonaut 2 atau R2 akan menjadi penghuni tetap stasiun luar angkasa internasional.

Astronot robot ini merupakan proyek kerjasama antara NASA dengan General Motors (GM)-- perusahaan mobil asal Amerika Serikat.

Spesifikasi R2 tak sembarangan. Dia harus bisa menjadi asisten dan bekerja bersama manusia, baik astronot di luar angkasa maupung pekerja GM di Bumi.
Read More..
Copyright © 2010 ILMUWONG All rights reserved.
Wp Theme by Templatesnext . Blogger Template by Anshul